Tari Cokek? Apatuh? Kayanya pernah denger deh..
Duhh gini deh kebanyakan jawabannya kalau nanya ke Kids Jaman Now. Miris bukan?
Salah satu warisan kebudayaan kita jangan sampe dilupakan dan terlupakan guys. Konon katanya, asal usul tarian ini bermula ketika ada seorang tuan tanah keturunan Tionghoa yang bernama Tan Sio Kek, beliau kerap mengadakan pesta di rumahnya. Pesta ini menyuguhkan permainan musik khas Tionghoa dengan instrumen seperti rebab 2 dawai yang dipadukan dengan alat musik tradisional Betawi, seperti suling, gong, dan kendang atau yang biasa disebut Gambang Kromong. Dari permainan musik ini, para tamu yang
datang ikut menari mengikuti irama dari tabuhan yang dimainkan. Karena tari ini diadakan di rumah sang tuan rumah, Tan Sio Kek, maka lama kelamaan orang-orang menyebutnya tarian Siaokek, Siokek, atau Cokek.
Perkembangan Tari Cokek
Dalam perkembangannya, para penari Cokek disebut sebagai
Wayang Cokek. Jumlah penari Cokek sekurang-kurangnya dua orang, yaitu sepasang
penari laki-laki dan perempuan. Penari utamanya adalah perempuan. Pada zaman
dahulu, yang menari hanyalah perempuan saja sedangkan penari laki-lakinya
adalah para penonton yang diajak untuk ikut menari. Sekarang, para laki-laki
pun ikut menari Cokek dan memakai pakaian yang sepadan dengan penari
perempuannya.
Saat ini lau-lagu yang biasa dimainkan untuk mengiringi tari
Cokek adalah lagu khas Betawi seperti Surilang
Enjot-Enjotan, Sirih Kuning, dan lain-lain.
Namun sayangnya, saat ini tari Cokek sudah mulai ditinggalkan oleh
penduduk Betawi. Warga asli Betawi apalagi para anak mudanya pun sudah tidak
menari Cokek lagi. Kebanyakan dari mereka saat ini lebih banyak tertarik pada hiburan lain yang
kekinian. Namun, kelompok tari Cokek yang masih tersisa kini bertahan di
daerah Jakarta pinggiran seperti Bekasi, Bogor dan Tangerang. Para penari dan
pemain musiknya pun sudah berusia lanjut.
Tari Cokek termasuk kesenian Betawi yang hampir punah.
Dengan mempelajarinya, kita sudah ikut melestarikan kesenian daerah Betawi.
Melestarikan kesenian daerah merupakan perbuatan anak bangsa yang terpuji. Jangan sampai tari warisan budaya ini dijadikan hak milik atau diakui oleh negara lain. Jika diakui oleh negara lain, kalian bisanya hanya 'ikut-ikutan" teriak-teriak saja, tapi mempelajari atau mengenalnya saja pun tidak pernah. Makadari itu, mulai dari sekarang, setidaknya para anak muda ikut tergerak untuk melestarikan atau paling itdak mencari tahu tentang Tari Cokek.
No comments:
Post a Comment